My profile

My photo
Cuma orang yang ingin berbagi dengan ekspresi dan gayanya sendiri! Berbagi macem-macem info, tutorial, download gratis, ebook, games, tips dan trik, kehidupan, kesehatan dan lain-lain.

Follow me on Twitter

Saturday, August 15, 2009

Stress denga Komputer

Semua orang, tak terkecuali Anda, pasti paham betapa bernilainya mesin penemuan abad 20 yang disebut komputer ini. Namun, semua orang pasti paham pula the dark side dari keajaiban teknologi modern tersebut. Khususnya mereka yang terpaksa bersabar menunggu lamanya koneksi internet, kebanjiran email di mailbox-nya yang entah darimana datangnya, hard disk-nya sempat crash, caci-maki via milis atau chatroom di internet, terpaksa upgrade ke program Windows terbaru, atau mencoba membuat sendiri jaringan komputer di rumah.

Kadang, bekerja dengan komputer bisa membuat orang stres. Masalah stres-nya pun tak beda dengan stres-stres lainnya. Untuk menghindarinya, Anda mesti tahu beberapa penyebab sindrom computer stress ini.

Berikut adalah beberapa penyebab computer stress yang umum diderita orang.

1. Gagal Mengantisipasi Masalah

Beberapa masalah yang bisa membuat stres para pengguna komputer dapat dihindari. Gangguan listrik mungkin bisa diatasi dengan piranti dan software tertentu agar data yang tersimpan tak hilang begitu saja. Namun kerusakan akibat anak-anak, virus, gangguan lainnya, intruder, dan hard disk failure belum tentu dapat dicegah. Anda perlu menjalankan regular backup schedule dan selalu menyimpan backup terbaru di tempat terpisah sehingga masih ada cadangan jika terjadi kehilangan data. Ancaman software bugs selalu ada, apalagi pada program-program terbaru. Jadi jika Anda tak terbiasa menangani masalah ini, sebaiknya pikir-pikir dulu sebelum membeli software terbaru. Namun meski banyak potensi kesulitan yang timbul dari perangkat komputer, cara-cara untuk mengatisipasi dan menghindarinya juga beragam. Jadi Anda tak perlu terlalu khawatir!

2. Murah-meriah = Rentan Rusak?

Kadang kesulitan muncul karena kita terbiasa membeli produk murah-meriah. Anda mungkin bisa menghemat sekian puluh ribu rupiah demi sebuah modem atau software grafis yang mutunya 'bisa dibilang lumayan', namun apakah selisih harga tersebut sesuai dengan potensi kesulitan atau kekurangan yang bakal membuat Anda kecewa nantinya? Memang, Anda tak perlu menghamburkan duit banyak demi sebuah prosesor Pentium terbaru. Cuma, jangan-jangan kelak Anda merasa menyesal karena CPU di rumah berjalan lamban bak siput saat running program-program baru. Atau Anda merasa cukup mampu untuk coba-coba bikin sistem jaringan sendiri. Jika Anda tak betul-betul pengalaman, sebaiknya bayar sedikit lebih mahal dan memanggil ahli untuk membuat sistemnya. Yang penting, tak bikin stres atau pusing kepala!

3. Gengsi

Banyak pengguna komputer baru (maupun yang cukup lama bergelut dengan komputer), gengsi untuk meminta bantuan orang lain. Padahal, masalahnya belum tentu bisa teratasi. Salah-salah malah tambah stres. Ketika Anda baru mulai belajar menggunakan komputer, penting untuk mengandalkan satu atau dua teman yang experienced dibidang komputer. Sewaktu ada masalah, Anda tinggal telpon dan minta bantuan mereka. Jangan lupa kunjungi toko buku langganan Anda dan carilah buku petunjuk atau semacam tutorial guide tentang seluk-beluk komputer maupun program yang Anda pakai. Selain itu, banyak on-line source yang bisa dijadikan rujukan bagi para pengguna dari berbagai tingkatan. Forum mengenai hardware dan software dapat Anda temukan di AOL, Compuserve serta layanan lainnya. Tersedia pula beragam technical support (yang gratis maupun bayar!) via telepon, faks, dan on-line dari produsen.

4. Gagal Mengatasi Stress? Ada resepnya!

Anda mulai merasa marah, frustrasi, atau lama-kelamaan tak sabar dengan komputer Anda? Atau khawatir berlebihan akan masalah yang ditimbulkan komputer? Sebetulnya, cara terbaik untuk mengatasi segala jenis stres adalah menganggapnya sebagai sebuah personal feedback, atau dengan kata lain, konsekuensi pribadi.

Jadi, daripada Anda terus-terusan menyalahkan komputer (ingat, itu cuma sebuah benda mati!), memaki pembuat software atau produsen komputer, atau mengeluh kenapa hidup ini terlalu kejam, lebih baik Anda mulai berpikir, apakah stres selama ini berhubungan dengan pikiran atau perilaku Anda? Apakah Anda menyalahkan 'kekuatan jahat' yang memaksa Anda sehingga salah mencolok kabel dan menyebabkan perangkat mahal Anda terbakar? Atau Anda gagal mengantisipasi masalah ini dan meng-install stabillizer listrik? Apakah Anda frustrasi dan marah karena tak bisa menjalankan program software terbaru Anda sesuai dengan yang diiklankan? Atau Anda salah membaca instruction manual-nya atau melewatkan online tutorial-nya?

5. Lebih Suka Jalan Pintas

Demi menghemat uang dan waktu, para pengguna komputer seringkali melewatkan langkah-langkah penting yang sebetulnya harus dilakukan. Biasanya, salah satu penyebab adalah langsung memakai hardware atau software tanpa membaca manualnya atau mengikuti basic tutorial-nya. Metode "Plug and Play" pun memperparah hal ini. Meski banyak pengguna "Plug and Play" menyadari mereka butuh pemahaman tentang cara kerja perangkat mereka agar mampu menjalankannya dengan lancar.

Mempelajari program software dengan baik sebelum menggunakannya akan mengurangi kemungkinan timbulnya sindrom computer related stress. Umumnya, program-program seperti word processors, spread sheets, relational database programs, web page designers, graphics illustrators dan sebagainya mudah dipelajari dan dioperasikan pada tingkatan paling dasar, namun para pengguna dapat memperoleh banyak keuntungan dari additional training dan tutoring yang ada.

Umumnya, alasan mereka adalah keterbatasan waktu. Sebagian orang merasa tak punya waktu untuk duduk dan mempelajari manual, membaca buku tambahan, mengambil les atau menyewa professional trainer. Padahal, jika sejak awal Anda tak menyediakan waktu untuk belajar semaksimal mungkin, ujung-ujungnya Anda akan terpaksa menghabiskan waktu (dan uang!) juga. Jadi, pelajari dan pahamilah sedini mungkin, kalau tidak mau dibikin sakit kepala nantinya!

6. Harapan Berlebihan

Umumnya, stres yang kita alami dalam hidup bersumber dari harapan berlebihan, yang jelas-jelas tidak realistis. Sudah tahu tidak realistis, tapi masih ngotot juga. Yang ada akhirnya malah stres.

Salah satu contohnya adalah pengalaman dengan komputer yang bikin frustasi. Kita mengharap komputer kita berfungsi sempurna tiap saat. Ini tak masuk akal, karena dari waktu ke waktu, pasti ada saja masalah yang timbul. Misalnya, file yang sedang kita kerjakan tiba-tiba raib entah kemana (padahal sebenarnya masih ada- cuma ngumpet!). Atau layanan on-line yang kita pakai mengalami heavy traffic, sehingga jalannya lamban, padahal kita lagi butuh cepat.

Metode "Plug and Play" yang melanda dunia komputer saat ini juga membuat kita percaya bahwa menjalankan suatu produk baru pasti mudah dan menyenangkan. Pada kenyataannya, "Plug and Play" lebih cocok disebut "Plug and Pray" atau "Plug and No-Play."

Kasus lainnya dimana harapan berlebihan menjadi penyebab stres adalah bagaimana reaksi kita terhadap perilaku orang lain. Di dunia komputer, ada banyak celah untuk 'dikecewakan' oleh orang lain. Ada orang yang tak suka membalas e-mail, ada yang suka mengirim email sembarangan (yang belum tentu Anda mau menerimanya!) atau mencaci-maki terus-terusan hanya karena Anda berbuat kesalahan remeh. Belum lagi para vendor, tenaga sales, teknisi, resepsionis, tenaga tech support dan lainnya yang 'gagal' merespon sesuai harapan kita.

Sumber-sumber stres umumnya tak terbatas hanya sebatas penggunaan komputer saja. Coba deh, lihat penyebab stres yang Anda alami selama ini. Rata-rata disebabkan oleh harapan-harapan tersembunyi, yang kalau dipikir-pikir lagi, rasanya kurang realistis, ya?

7. Cenderung Menyalahkan Diri Sendiri

Sejalan dengan adanya harapan untuk selalu berhasil sempurna (alias tak pernah salah), Anda cenderung menghukum atau menyalahkan diri sendiri saat melakukan kesalahan. Dalam dunia komputer, kesalahan umum terjadi, kok. Cuma salah pencet tombol atau salah ketik satu huruf saja, langsung hang. Belum lagi, kalau kita secara tak sengaja menghapus file penting! Apalagi saat kita mesti mengoperasikan aplikasi atau memasang sistem jaringan yang rumit, kesalahan umum terjadi. Jangan terlampau menyalahkan diri sendiri jika Anda melakukan kekeliruan. Relaks saja deh. Anda mesti lapang dada dan sabar saat berurusan dengan 'tetek-bengek' penggunaan komputer ini. Sebaliknya, jika Anda tak sabar dan kejengkelan memuncak, langsung stop kegiatan Anda. Tak ada gunanya meneruskan sementara emosi Anda sedang tak stabil. Yang ada malah makin kacau!

8. Konflik dengan Orang Lain

Umumnya, stres yang kita alami berasal dari konflik dan hambatan dalam hubungan interpersonal. Di dunia komputer dimana Anda umumnya bekerja sendiri, sepertinya kasus ini jarang terjadi. Namun, potensi konflik dengan orang lain bisa saja terjadi dirumah maupun di kantor dimana Anda berinteraksi dengan lainnya. Mulai dari yang remeh, misalnya berebut menggunakan komputer rumah dengan anggota keluarga lainnya hingga ancaman pengaruh internet bagi anak-anak Anda. Atau masalah keuangan (gara-gara terlalu banyak berinternet!) serta terlalu banyak waktu dihabiskan untuk berinternet, padahal istri atau orangtua membutuhkan perhatian Anda. Penyelesaiannya membutuhkan komunikasi yang baik, membangun hubungan baik serta trik negosiasi yang sesuai.

Di kantor, masalah serupa bisa saja terjadi. Konflik bisa timbul gara-gara rebutan printer, berinternet atau tidak adanya ahli/teknisi dibidang komputer.

Dan baik di rumah maupun di kantor, interaksi dengan para vendor, klien/langganan, pengguna komputer serta komunitas virtual Anda, atau orang lain (secara on-line mapun tatap muka) bisa menimbulkan stres. Ini disebabkan oleh kemampuan komputer selaku perpanjangan 'tangan' kita untuk interaksi sosial. Namun pada kenyataannya, kita tak bisa mengontrol langsung interaksi yang terjadi. Sehingga, komputer cenderung meningkatkan stres kita dalam berhubungan dengan orang lain.

9. Gagal Mengerjakan Tugas

Penyebab lain yang juga membuat stres saat berurusan dengan komputer adalah saat kita gagal mengerjakan tugas dengan bantuan mesin pintar ini. Kasus ini serupa dengan Penyebab #5 (Lebih Suka Jalan Pintas). Biasanya dilakukan demi menghemat waktu. Namun hal ini bisa dicegah jika Anda mau meluangkan waktu untuk meneliti produk dan perusahaan yang terkait secara teliti. Atau berkonsultasi dengan yang sudah berpengalaman sebelum membeli produk komputer/program.

10. Kompromi dengan Diri Sendiri dan Hargai Orang Lain

Jika Anda menyadari telah melakukan kekeliruan, meski orang lain tak tahu, Anda langsung menanggung akibatnya. Secara psikologis, pikiran bawah sadar Anda akan menghukum Anda. Misalnya, banyak pengguna komputer nakal yang hobi menkopi software (ilegal), menggunakan shareware tanpa bayar, saling memberikan kopi software non-gratis, atau menggunakan program software yang telah dibeli di banyak komputer. Namun, kelak Anda akan kena batunya lho! Hal-hal tersebut bisa jadi penyebab beragam "kecelakaan" di komputer Anda.

Jadi jika selama ini Anda sering melakukannya, coba hentikan mulai sekarang. Meski orang lain tak ada yang tahu, namun rasa bersalah tetap bercokol dalam diri Anda dan ujung-ujungnya malah bikin stres


Share/Save/Bookmark

Mau tukar link? kalau mau, silahkan klik disini

Gratis berlangganan artikel via RSS FEED

Jika anda suka dengan artikel di blog ini, silahkan masukan email anda untuk mendapatkan update terbaru dari blog aap1295.uni.cc langsung ke email anda GRATIS:

0 komentar:

Post a Comment

Trima kasih anda sudah membaca postingan blog ini,tolong berikan komentar/kritik/saran anda tentang blog/postingan ini. Jangan SPAM ya!